Membutuhkan waktu semalam untuk mencapai Pulau Buru dengan menggunakan kapal penumpang dari Pelabuhan di Kota Ambon. Ketika tiba di sana, hamparan savana luas di memanjakan mata. Namun di balik keindahan pulau ini, tersimpan cerita tentang kekejaman yang pernah dilakukan oleh Negara ini kepada ribuan tahanan politik.
Pulau yang dipakai sebagai penjara alam ini tidak pernah dimasukan dalam mata pelajaran sekolah. Negara tidak pernah mengakui tentang keterlibatannya membuang ribuan tahanan politik untuk kerja paksa di sana. Pulau ini telah menjadi salah satu lumbung padi di Indonesia bagian timur akibat kerja keras para tahanan politik saat itu. Terus membicarakan dan mendiskusikan keberadaan pulau ini adalah sebagai cara kita terus mengingat bahwa Negara ini pernah ikut andil tragedi kemanusiaan 1965. Pulau ini adalah tempat di mana kita bisa belajar, agar sejarah itu tidak kembali terulang. Whisnu Yonar #1965setiaphari #living1965
0 Comments
Seorang teman bertanya, "dimanakah Pulau Buru?" Aku terkaget mendengar pertanyaannya. Tak pernah terbayangkan pertanyaan itu akan muncul dari seorang kawan yang telah mengenyam pendidikan tinggi hingga ke luar negeri. Ternyata, pendidikan tinggi tidak menjamin pengetahuan sejarah seseorang. Apalagi ketika negara berusaha sengaja menghilangkannya. Mungkin saja informasi tentang pulau ini minim di sekolah atau buku pelajaran. Namun kalau kita coba cari di laman daring 'Google' akan muncul lebih dari 487.000 tautan terkait pulau ini. Sejarah bangsaku tidak selalu dipenuhi dengan cerita kepahlawanan, banyak sisi gelap sengaja dihilangkan demi kepentingan penguasa. Foto monumen ini adalah salah satu dari sedikit sisa artefak yang masih tersisa di Pulau Buru. Sebuah monumen bukti penindasan rezim militer yang dipimpin oleh Soeharto. Whisnu Yonar #1965setiaphari #living1965 |
Archives
September 2017
Kontributor
All
|