#1965setiaphari
  • pulang
  • tentang
  • kontak
  • 1965setiaphari

#1965setiaphari

Bunuh Kami Jika Kau Bisa

2/10/2015

0 Comments

 
Lagi-lagi setahun berlalu, dan di sinilah aku, setahun lebih jauh lagi dari 1965. Setahun lebih jauh aku dari 1998 dan semua tahun-tahun tentang kehilangan itu. Setahun lebih jauh aku dari asal muasalku, tapi tak pernah lebih jauh lagi dari kebenaran. 

Andaikan Emak ngga mati tahun 2009. Aku akan tanya dia lagi, dan lagi-lagi, kenapa dia tak pergi jauh. Kan Emak bisa aja pergi keluar Indonesia, kataku - kalau aku jadi Emak, aku akan pergi saja. Ndak, katanya, dalam kata-katanya sendiri yang selalu terbatasi sakit yang tak terlihat: kalau kita pergi, nanti orang bilang, nah, betul kan, mereka memang salah. Lalu dia diam, tidak ada kata lain yang keluar dari mulutnya, dan mengenalnya, aku tahu dia betul. Dia selalu benar. 

Benarlah dia memisahkan anak-anaknya yang masih kecil dari dirinya dalam kekacauan, sementara segalanya dia bangun kembali. Benarlah dia segera kembali, bagaimanapun sulitnya, justru ke tempat di mana suaminya diambil darinya, justru ke tempat di mana rumahnya dibakar sampai mati, justru ke tempat di mana dia melahirkan semua anak-anaknya kecuali yang paling tua, Papa. Justru ke tempat itu, di mana dia berseru dalam kesabarannya yang tanpa kata-kata: aku di sini, dan kami masih hidup. Bunuhlah aku, jika kalian bisa.

Bunuhlah aku, jika kalian bisa, persis seperti ketika kalian bunuh suamiku. Bunuh aku, kalau kalian bisa, persis seperti ketika kalian bunuh suamiku, bagaimanapun caranya kalian bilang kalian bunuh suamiku. Ada yang bilang, dengan begitu puasnya, bahwa dia ditembak di bawah pohon, menguik seperti babi. Ada yang bilang, dengan begitu kagumnya, bahwa dia ditahan dan disiksa sebelum akhirnya dibunuh, dan wahai begitu baiknya dia sebagai manusia. Dan inilah yang disimpannya, begitu baiknya dia sebagai manusia, Ngkong yang ngga pernah kulihat, begitu dekat di dalam nyalinya. 

Andaikan Ngkong tidak hilang tahun 1965, aku akan tanya dia tentang 1998 dan apakah 1965 masih kurang melukai. Aku akan tanya dia, tahun 1998, kenapa istrinya yang biasanya lebih tegar daripada karang tiba-tiba panggil aku pulang dengan limpahan ruah kegentaran tanpa kata-kata. Aku akan tanya dia kenapa aku harus jaga kehilangan dia sebagai rahasia. Aku akan tanya apakah dia pernah sekali pun setuju dengan Marx atau Mao. Aku akan tanya kenapa dia menyerahkan diri. Kamu bisa saja keluar negeri, kataku, meski aku tahu benar dia tidak akan pergi: dia begitu nasionalis. Aku akan tanya dia kenapa kita begitu hancur. Aku akan tanya dia juga kenapa kita diam. Aku akan tanya dia kenapa kita tetap terbedakan. 

Tapi lagi-lagi setahun berlalu, dan lagi-lagi, di sinilah aku, setahun lebih jauh lagi dari hari di mana dia dihilangkan. Aku selalu kembali, justru karena begitu sulitnya, justru ke tempat yang sama dengan semua kehilangan-kehilangan itu, justru ke tempat di mana Emak selalu bilang, dengan angkuhnya: aku di sini, dan kami masih hidup. Bunuh kami jika kau bisa. 

Dan bukanlah hanya untuk Emak kalau aku jaga Ngkong, manusia baik seperti dia, kakek yang tak pernah kulihat, sangat dekat di dalam nyaliku. 

Tintin Wulia
#living1965 #1965setiaphari
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    March 2017
    February 2017
    December 2016
    October 2016
    September 2016
    June 2016
    May 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    October 2014
    February 1989

    Kontributor

    All
    Anita Sobron
    Anonim
    Danang Sutasoma
    Dhyta Caturani
    Hersri Setiawan
    Heru Hikayat
    Ilham Aidit
    Ken Setiawan
    Mikael Johani
    Rahung Nasution
    Randy
    Rangga Purbaya
    Ratrikala Bhre Aditya
    Ruth Havelaar
    Sari Safitri Mohan
    Sri Nasti Rukmawati
    Tedjabayu Sudjojono
    Tintin Wulia
    Veronika Kusumaryati
    Whisnu Yonar
    Wulan Dirgantoro
    Zely Ariane

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by PowWeb
  • pulang
  • tentang
  • kontak
  • 1965setiaphari